Dulu Papaku sangat gagah
Berdiri kokoh memanggul kehidupan aku dan Mama
Taka pernah mengeluh
Apalagi mengadu
Kini hatiku pun pilu melihatmu
Lidahku kelu seperti terjepit batu
Saat Kau mengangis memelukku
Memohon doa untuk hidupmu yang abu-abu
Puisi kehidupanmu bagaikan kopi pahit
Hitam dan rasanya mengerenyit
Saling berbisik dua malaikat
"Inilah kuadrat dan iradat"
Setumpuk doa untuk Papa
kupanjatkan dalam setiap ibadah
"Wahai zat Yang Maha Pemurah"
Perkenankanlah Papaku bisa berdiri dengan tabah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar